Keadilan Allah swt adalah keadilan yang sempurna. Allah memberi kesempatan yang sama kepada manusia untuk memilih jalan menjadi manusia bertakwa ataukah fajir. Kemudian Allah juga memberikan balasan pada masing-masing tepat sesuai dengan pilihan hidupnya.
Tidak ada satu manusia pun yang terzalimi dalam perhitungan Allah swt di akhirat. Barangsiapa disiksa, itu lantaran kesalahan dan dosa yang diperbuatnya, sehingga adil. Sebaliknya, siapa dianugerahi kenikmatan akhirat, itu berkat kemurahan Allah sekaligus upayanya berbuat amal kesalehan semasa hidupnya, sehingga adil pula.
Jika di dunia ini keadilan penguasa dapat dimanipulasi, maka tidak demikian dengan keadilan Allah di alam akhirat. Keadilan Allah tidak bisa ditukar dengan sogokan uang seberapapun. Semuanya diberi balasan secara adil tanpa adanya diskriminasi.
Dengan menyadari sifat al-‘Adl, seseorang akan senantiasa menjaga perilakunya agar tidak mengundang murka Allah. Ia juga akan bersemangat mengerjakan amal kebaikan lantaran tahu bahwa Allah Mahaadil, Allah akan membalas amalnya dengan pahala tanpa kezaliman sedikitpun.
Ia juga akan berusaha sekuat tenaga meneladani sifat adil dengan memberikan keadilan pada sesama manusia. Ia akan bersikap adil terhadap anak-anaknya, bersikap adil pada bawahan-bawahannya, dan seterusnya.
Meskipun keadilan yang coba ia lakukan tidak akan sempurna, sebab keadilan yang sempurna hanya milik Allah, ia tetap mengerahkan upaya yang semaksimal mungkin untuk berlaku adil.
Dalil : Surat An Nahl ayat 90. Yayasan Bina Amal Semarang