Al-Ghaffar berarti Dzat yang menutupi dosa-dosa dengan karunia-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dengan pengampunan-Nya. Selama seorang hamba bertauhid, maka dosa-dosanya berada di bawah kehendak dan hukum-Nya; mungkin Dia akan langsung mengampuninya dan memasukkan dia ke surga, atau mungkin akan mensucikan dosa-dosanya terlebih dahulu dengan balasan setimpal.
Allah menetapkan aturan yang sangat detail untuk malaikat dalam mencatat pahala amalan manusia. Maka mereka akan merekam dan mencatat segala sesuatu baik mulai dari bisikan jiwa sampai perbuatan.
Bisikan jiwa dicatat walau tidak mendapatkan pahala maupun hukuman. Bisikan jiwa yang buruk menuntut adanya istighfar agar tidak berlanjut pada bentuk perbuatan.
Sebab, jika sudah berwujud perbuatan yang buruk maka akan menghasilkan dosa. Bijaksananya, Allah Maha Pengampun.
Allah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi manusia untuk memohon ampunan dan bertobat atas dosa-dosa mereka. Dan sesuai dengan sifat al-Ghaffar-Nya, Allah pun berkenan memberikan ampunan sebanyak-banyaknya bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh dalam beristighfar dan bertobat.
Dalil Surat Az Zumar ayat 5 dan Shad ayat 66. Yayasan Bina Amal Semarang