Allah adalah Dzat yang mampu menahan amarah. Dia menyikapi pembangkangan makhluk-Nya dengan kelembutan dan ketenangan. Dia tidak langsung menghukum hamba-Nya yang bersalah, namun memberi kesempatan yang luas untuk bertobat dan memohon ampunan-Nya.
Seandainya saja Allah menyegerakan hukuman bagi hamba-hamba-Nya yang berdosa, sungguh tidak ada seorang pun yang selamat lagi hidup di dunia ini, pastilah semua orang sudah binasa. Namun Allah bersabar dan berlemah lembut.
Orang yang memahami makna al-Halim niscaya akan merasakan penyesalan yang mendalam tatkala ia berbuat salah. Bagaimana tidak, sudah semestinya kesalahannya dibalas dengan hukuman, namun Allah masih menyayanginya dan memberinya kesempatan untuk bertobat dan berubah.
Jika dia sadar akan hal ini, pastilah dia tunduk bersimpuh di hadapan Allah menangisi kezaliman dirinya sementara Allah begitu lapang pemaafan-Nya. Orang yang demikian akan berupaya meneladani kelemahlembutan Allah sehingga akan selalu bersikap lemah lembut terhadap sesama makhluk. Yayasan Bina Amal Semarang