Screenshot_24

Peserta Lomba MAPSI 2021 SDIT Bina Amal Semarang “Khitabah / Pidato”

Nama : ALIF AZKANU YAAFI
Kategori : Putra

Nama : RAIHANA KHANSA MAHDIYYA
kategiri : Putri

Lampiran Teks :

PESERTA LOMBA MAPSI 2021

SDIT BINA AMAL SEMARANG

“Khitabah / Pidato ”

 SEDEKAH PENOLAK BALAK

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Assolatuwassalamu’ala asyrofil ambiya iwal mursalin wa’ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du. Robbisyrohli shodri wayassirli amri wahlul ‘uqdatammillisani yafqohu qouli. Aamiin.

Yang saya hormati bapak/ibu dewan juri Mapsi,

Yang saya hormati bapak ibu guru

dan yang saya banggakan, teman-teman generasi emas Indonesia.

Apa kabar semuanya? Semoga sehat wal’afiat.

Alhamdulillah, rasa syukur wajib kita tingkatkan setiap hari, di mana Alloh SWT senantiasa memberi kita nikmat tiada tara, nikmat iman, islam, dan kesehatan. Allah Mang Maha Penyayang, sayangnya tiada terbilang, dan Allah Yang Maha Pengasih, yang tak pernah pilih kasih.

Sholawat dan salam semoga tercurah kepada manusia utama, teladan umat Islam, yang akhlaknya mencerminkan sejuta kebaikan, dialah Nabi Muhammad SAW. Semoga kita bisa menjadi generasi yang taat, anak yang hebat, pribadi yang kuat, sehat wal’afiat, belajar dengan semangat dan giat, serta kelak mendapatkan safaat di akhirat. Allohumma Aamiin.

Perkenankan saya perwakilan SDIT Bina Amal akan membawakan khitobah berjudul “Sedekah Penolak Balak, It’s Very Good.”

Bapak ibu guru dan teman-teman yang dimuliakan Allah.

Pada masa pandemi ini kita dihadapkan pada musuh yang nyata meski tak kasat mata. Virus corona yang menggegerkan dunia, ada di mana-mana. Dan bisa jadi ada di sekitar kita. Berita kematian datang silih berganti. Berita ukhuwah tentang saudara kita yang terpapar selalu ada setiap hari. Lalu, bagaimana kita menyikapinya?

Teman-teman yang sudah terpapar pasti tahu rasanya anosmia, kehilangan indra penciuman. Hidung tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Aroma wangi tak dapat dirasakan dan makanan terasa hambar. Kadang badan terasa deman, pusing, batuk, pilek, dan lelah berlebihan. Lalu, bagaimana kita menyikapinya?

Bapak ibu guru dan teman-teman yang dimuliakan Allah SWT.

Rosul bersabda: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR. Bukhari)

Dari hadits tersebut mengingatkan kita untuk berlindung kepada Alloh dan dekat kepada Alloh.

Selain itu ada hadits yang menganjurkan kita untuk bersedekah. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat At-Thabrani. “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak.”

Bapak ibu dan teman-teman yang dimuliakan Alloh, jadi sedekah bisa menjauhkan kita dari penyakit termasuk corona dan berbagai kesulitan yang datang dalam hidup kita.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Munafiqun ayat 10:  

Yang artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.”

Berdasarkan ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan setiap orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawanya dan meminta bertobat dan bersedekah.

Tetapi alangkah jauhnya, karena nasi telah menjadi bubur, masing-masing orang akan menyesali kelalaiannya. Jangan sampai kita menyesalinya. Naudzubillahimin…dzalik.

Lalu, sebagai siswa, apa yang harus kita lalukan?

Sedekah yang paling mudah adalah tersenyum. Nabi bersabda: Tabassumuka fii wajhi akhiika shodaqoh” Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

Mari kita praktekkan sedekahmu. Mana senyummu? Ini senyumku. (tersenyum). Cakep.

Kalau sedekah uang bagaimana? Kita bisa berlatih dengan mengumpulkan uang jajan. Sisihkan dan kumpulkan. Bisa mengajak orangtua untuk patungan lalu sedekahkan. Bisa untuk jumat berkah atau sedekahkan pada tetangga yang terkena musibah corona. Bisa kan? InsyaAllah, jika niat sudah bulat, tekad sudah kuat, jalan bersedekah akan mudah dan tak akan terlewat.

Besar harapan kita sedekah juga bisa bermanfaat untuk mencegah bala bencana di tengah pandemi saat ini.

Mari kita ikrakkan sama-sama. “Anak Muslim Indonesia, Gemar Sedekah. Kita sehat, semarang Hebat, Indonesia kuat.

Sebelum khitobah ini saya akhiri, mari bersholawat bersama-sama.


Allahul kafi rabbunal kaafi
Qashadnal kaafi wajadnal kaafi
Likullin kaafi kafaa nal kaafi
Wa ni’mal kaafi Alhamdulillah

Harta tak akan dibawa mati

hadirkan diri niat ibadah

Lapangnya hati bila berbagi
Penolak balak ya sedekah

 

Pak Ogah galak ngagem minyak jinten

Khitobah sedekah penolak balak cekap semanten

Tahu kupat dicampur santen

mewani lepat nyuwun agunging pangapunten.

Sebagai apresiasi karena sudah mendengarkan, maka saya akan mengucapkan terima kasih berapa bahasa.

Arigato Gozaimasu, Thank You Very Much

Merci, Syukron, matur nuwun, terima kasih banyak.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *